Definisi
Kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri
Klasifikasi
a. Tuba Fallopii
- Pars interstisialis
- Isthmus
- Ampulla
- Infundibulum
- Fimbria
b. Uterus
- Kanalis servikalis
- Divertikulum
- Kornua
- Tanduk rudimenter
c. Ovarium
d. Intraligamenter
e. Abdominal
- Primer
- Sekunder
f. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
Prevalensi
- Sebagian besar wanita 25-35 tahun
- 1 diantara 300 kehamilan (mkn lebih tinggi)
- Terbanyak adalah kehamilan tuba (90%) khususnya di ampula atau isthmus
Kehamilan Tuba
- Dijelaskan secara detail di halaman tersendiri
Kehamilan Servikal
- Jarang
- Biasanya tjd abortus spontan didahului perdarahan yang makin lama makin byk
- Jarang sampai 20 minggu
- Tindakan kerokan kavum uteri dan kanalis servikalis
- Diagnosa tegak lebih dini dg USG
Kehamilan Divertikulum Uterus
- Jarang sekali dan sulit didiagnosa
- Diagnose tegak dg USG dan MRI
- Akibatnya: rupture keluar uterus atau abortus
- Kadang kehamilan dpt terus berlangsung dan memerlukan laparotomi untuk melahirkan janin diikuti dg histerektomi
Kehamilan Ovarial
- Jarang
- Terjadi bila spermatozoon memasuki folikel de Graaf yang baru saja pecah dan menyatu dg ovum yang msh di dalam folikel
- Akibatnya: ovum yg dibuahi mati atau rupture
- Diagnosis hrs memenuhi syarat Spiegelberg:
- Tuba pd tempat kehamilan hrs normal/bebas terpisah dr ovarium
- Kantong janin hrs terletak dalam ovarium
- Ovarium yang mengandung kantong janin harus berhubungan dg uterus lewat ligamentum ovarii proprium
- Hrs ditemukan jaringan ovarium dalam dinding kantong janin
Kehamilan Kombinasi Intra dan Extrauterin
- 1 dari 6000 kehamilan
- Kehamilan kembar dg satu ovum yang dibuahi berimplantasi di kavum uteri dan ovum yg lain dibuahi dan berimplantasi di tuba.
Kehamilan Abdominal
- Bisa primer atau sekunder
- Primer: Ovum dan spermatozoon bertemu di satu tempat di peritoneum dalam rongga perut
- Sekunder: kehamilan tuba yang kemudian janin yang msh hidup meninggalkan tuba melalui ostium abdominalis atau lewat sobekan dinding tuba.
- Ancaman bahaya perdarahan dan ileus
- Biasanya janin mati dan diresorbsi/mumifikasi/kalsifikasi(lithopedion)/abses
Diagnosis
- Rasa nyeri berlebihan
- Letak janin tidak normal
- Palpasi : bagian2 janin teraba jelas dibawah dinding abdomen atau teraba tumor sebesar tinju dibawah simpisis yaitu uterus
- Tes oksitosin
- Foto roentgen
- Histerosalpingografi
- USG
- MRI
Terapi
- Operasi harus segera dilakukan pd janin yg masih hidup, tidak terlalu urgen pada janin yg sudah mati
- Biasanya plasenta ditinggalkan di dalam perut
Iklan
Tinggalkan Balasan